

Kelapa Papua
Membangun industri kelapa terpadu skala kecil berbasis masyarakat
Intervensi Program dalam
Rantai Nilai Pala Papua

Program Ekonomi Hijau Papua tidak bekerja sama dengan petani kelapa pada akhir produksi rantai nilai ini, tetapi bertindak berdasarkan kendala dalam langkah-langkah pemrosesan. VCO secara tradisional merupakan rantai nilai alam yang sangat terdesentralisasi dan yang diproduksi sedikit demi sedikit sehingga membatasi kualitas serta kuantitas konsistensi kelayakan secara komersial. Tahun lalu Program Ekonomi Hijau Papua berfokus pada para pengolah utama VCO dan membangun kapasitas usaha kelompok perempuan yang menghasilkan produksi VCO ini.
Program Ekonomi Hijau Papua telah bekerja sama dengan dua kelompok berpotensi tinggi untuk menjadi pusat produksi, penyimpanan, dan distribusi berkualitas tinggi untuk 21 kelompok kecil lainnya (yang masih mempertahankan kemerdekaan mereka sebagai produsen mikro). Kelompok-kelompok ini sekarang telah berhasil mengamankan dana Desa sejumlah 60-80 juta rupiah untuk meningkatkan produksi VCO dan akan
mendapatkan dukungan Program Ekonomi Hijau Papua untuk membangun kapasitas produksi baru ini. Dukungan ini akan memungkinkan kelompok -kelompok produsen ini untuk memenuhi jumlah permintaan dari pelanggan yang memang sudah mereka miliki seperti Bank Papua.
Sejak tahun 2020 ini Program Ekonomi Hijau Papua telah mulai bekerja sama dengan Realita Sejahtera mengembangkan Kelompok Produksi Kelapa Terpadu Realita Anugrah, kelompok yang dibentuk untuk pola pengelolaan produk kelapa dengan menggerakan industri kecil yang berbasis kelompok kecil dalam masyarakat, menerima penjualan buah kelapa langsung dari masyarakat.
Pemodelan kelompok seperti ini nantinya akan menggerakan kelompok-kelompok lain untuk melakukan hal serupa dalam mengelola industri kelapa, kopra, cocopeat, cocofiber dan arang batok kelapa, serta kopra putih.


