




Program Ekonomi Hijau Papua telah mengembangkan skala pengembangan perusahaan untuk menilai kemajuan berbagai usaha dan pengusaha yang telah terlibat dengan program ini dalam beberapa cara. Dimulai dengan usaha dasar yang memiliki konsep usaha yang jelas dan modal kerja awal hingga usaha yang sepenuhnya berkelanjutan dan bankable yang dimungkinkan dapat memperoleh pinjaman dari bank. Ada empat level dalam sistem dan Program ekonomi Hijau Papua memberikan pelatihan serta mentoring berbagai pengusaha untuk memungkinkan mereka naik ke level yang berbeda (A, B, C, D). Kriteria yang berbeda harus dipenuhi untuk setiap level. Pengusaha yang setuju untuk bekerja dengan Program Ekonomi Hijau Papua semuanya dilacak menggunakan skala yang sama.
Menuju Usaha Masyarakat Papua yang Bankable
Program Ekonomi Hijau Papua untuk sesuai dengan mandatnya mendampingi penerima manfaat agar siap menjadi instansi yang sustainable ataupun bankable. Dalam pendampingan usaha/entitas/BUMKAM dimulai dengan pertanyaan pertama “Why” untuk menggali alasan di balik terbentuknya suatu usaha atau alasan memilih salah satu komoditas yang menjadi fokus dalam usaha tersebut. Pertanyaan ini membantu dalam untuk menyusun business canvas, melalui proses identifikasi keunggulan dan kelemahan-kelemahan sebagai acuan pelaksanaan usaha tersebut. Salah satu yang menjadi fokus dari pendampingan ini adalah literasi keuangan.
Di kampung-kampung, literasi keuangan ini menjadi kunci dari pengaturan keuangan usaha di Papua dan Papua Barat dan sangat erat dikaitkan kepada pengelolaan ekonomi rumah tangga. Sifat belanja rumah tangga yang mayoritasnya dikelola oleh ibu atau mama-mama yang juga berperan sebagai pelaku usaha utama, membuat kami menaruh fokus target program pendampingan juga kepada mama-mama pelaku usaha tersebut, selain para pengurus Desa atau BUMKAM yang menjadi titik intervensi dari Program Ekonomi Hijau Papua. Hal ini diharapkan akan membantu dalam penyiapan catatan-catatan keuangan kelompok produsen yang berada di Kampung serta BUMKAM. Sehingga dapat juga melacak perkembangan dari produksi maupun nilai produksi dari catatan-catatan tersebut.
Di wilayah perkotaan, literasi keuangan ini dilakukan dengan pola yang lebih maju dengan pendampingan pelaksanaan usaha yang mengikuti business plan (perencanaan usaha) yang didapatkan setelah penyelesaian model business canvas. Hal ini dapat membantu untuk mengetahui tingkatan atau level dari setiap usaha dengan menempatkan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar dapat dengan mudah memantau kemajuan sebuah usaha dengan menggunakan sistem level usaha tersebut.
Program Ekonomi Hijau Papua bekerja sama dengan kelompok-kelompok pengusaha muda di Wilayah Jayapura seperti Gabungan Wirausaha Muda Papua (GARAP) dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) untuk menampung kegiatan-kegiatan yang ditujukan bagi wirausaha muda di Wilayah Jayapura. Program Ekonomi Hijau Papua menyediakan “youth hub atau co-working space” bagi pengusaha-pengusaha muda agar dapat menjadi titik kolaborasi dan koordinasi bagi kelompok-kelompok maupun pelaku usaha local. Berlokasi di kantor YPMD di Kotaraja Jayapura yang merupakan sebuah NGO bersejarah dan pertama di Jayapura.